Senin, 06 Oktober 2014

Cinta

Apa itu cinta?

Ada yang bilang cinta itu berarti sayang, ada yang bilang saling percaya, saling menyenangkan satu sama lain. Itu benar. Namun sangat sempit sekali. Makna cinta seharusnya lebih luas dari itu. Jadi apa pengertiannya?

Cinta itu adalah kehidupan. Karena kehidupan itu sendiri datang dari adanya cinta. Kita bisa ada saat ini karena cinta dari orang tua dan leluhur leluhur kita. Tuhan semesta alam juga menciptakan dunia, bumi, beserta manusia dan segala isinya juga karena cinta. Bukankah Tuhan itu MAHA pengasih lagi MAHA penyayang?

Kita sebagai manusia mempunyai misi di dunia ini untuk mengelola bumi beserta isinya. Manusia tidak akan dapat menjalankan misi itu jika tidak memiliki rasa cinta. Bisa dibayangkan bila tidak ada cinta, maka yang ada hanya kerusakan, peperangan, bencana alam. Dan itu semua justru diakibatkan oleh tangan-tangan manusia itu sendiri yang tidak punya cinta.

Jadi bagaimana sikap kita? Apakah ilmu cinta itu bisa dipelajari?

Bisa. Ilmu cinta itu datang dari Tuhan. Sebagai manusia wajib bagi kita memiliki sifat Tuhan tadi yaitu pengasih dan penyayang. Karena manusia diciptakan sebagai khalifah. Manusia diberikan kelebihan dari yang lainnya, yaitu kebebasan memilih.  Dengan memiliki sifat Tuhan bukan berarti kita adalah Tuhan, bukan! Tuhan bersifat MAHA pengasih dan MAHA penyayang, sedangkan manusia hanya bersifat pengasih dan penyayang.

Dalam kehidupan kita, kita selalu memiliki sesuatu yang kita cintai dan juga kita sendiri adalah sesuatu yang dicintai orang lain. Namun jangan salah, kita jangan sampai salah mencintai. Karena walau cinta itu luas selalu ada batasan. Selalu ada hukum-hukum dunia yang harus diikuti dan tidak bisa ditentang yang tujuannya agar manusia itu tidak melampaui batas. Mari kita bahas dulu cinta siapakah yang paling besar dan tak terhingga di dunia ini.

1. Cinta Tuhan kepada Makhluk
Sudah dibahas di awal tadi tentang sifat Tuhan yang MAHA pengasih lagi MAHA penyayang. Mari kita berfikir dan renungkan sejenak betapa Tuhan begitu besar cintanya kepada kita selama ini. Dia berikan kita kehidupan, dia berikan kita kekuatan. Segala pemberian dan kasih sayang nya tidak akan dapat kita hitung dan tandingi. Jadi pantaskah kita menganggap remeh dan mencintai lebih besar kepada sesuatu yang lain. Mungkin kita akan bilang kehidupan kita yang susah dan penuh masalah, dari manakah datangnya cinta tuhan itu? Jika kita bilang begitu berarti kita sudah berperasangka yang buruk kepada Tuhan. Tak heran bila hidupnya tidak tenang, tidak nyaman, itu semua diakibatkan oleh pikirannya sendiri.

2. Cinta Orang Tua kepada Anaknya
Cinta yang terbesar nomor 2 di dunia ini, tapi kita sering tak sadar. Walau terkadang orang tua sepertinya terlalu mengatur dan mengekang, semua itu dilakukan karena cinta. Orang tua sudah lebih dahulu merasakan kehidupan maka tak heran bila ia terlihat terlalu mengatur karena ingin yang terbaik untuk anaknya. Namun walau begitu bukan berarti orang tua selalu benar. Bila kita sebagai anak menghadapi situasi perbedaan pendapat yang begitu rumit dengan orang tua, maka sebagai anak wajib menghadapinya dengan cerdas. Cerdas dalam berbicara, cerdas dalam menyampaikan. Karena kita sebagai anak punya jalan hidup dan masa depan sendiri dan orang tua terkadang lupa bahwa anak itu hanya TITIPAN tuhan.

3. Cinta Manusia dengan dunianya
Manusia dengan dunianya berada di nomor 3. Terkadang kita lupa, kita lebih mencintai objek di nomor 3 ini dibanding nomor 1 dan 2. Kita lebih mencintai pacar ketimbang orang tua kita. Inilah sesuatu yang salah, membawa kita selalu dalam masalah, karena pacar tidak memberikan apa-apa untuk kita kecuali sedikit. Hal yang sama dengan dunia kita misalnya dengan lingkungan, dengan harta kita. Bila kita terlalu mencintai dunia dan melupakan nomor 1 dan 2, maka kita akan terbawa dalam kesesatan. Faktanya kita dapat melihat kehidupan lingkungan kita atau mungkin kita berpikir pada diri kita sendiri, sudah sejauh mana kah kita mencintai dunia.

Itulah tadi penjelasan singkat tentang cinta. Mari kita perluas pandangan kita yang hanya terlalu terpaku pada nomor 3. Dengan kita memahaminya maka akan membentuk karakter kita yang akhirnya akan memberi kedamaian dan kebebasan jiwa bagi diri kita sendiri. Kita dapat mengeksplor dan mendalami nya lagi lebh dalam dan luas dengan mempelajari yang sudah diberikan Tuhan. Semua itu sudah diberikan Tuhan untuk manusia yang diturunkannya melalui Nabi berupa Al-Qur'an dan Al-Hadist.

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya..
Tinggalkan jejak anda dengan berkomentar dibawah ini, atau dengan mengisi buku tamu. Trim's ^^

Copyright 2014 by Tignov Harli. Diberdayakan oleh Blogger.