Kamis, 15 Mei 2014

Menjadi pintar yang sesungguhnya

Selamat malam gan. Seperti biasa saya selalu menyapa dengan ucapan "selamat malam" karena memang saya selalu baru dapat menulis artikel hanya ketika malam. Ketika langit sudah gelap, ketika langit sudah mulai menunjukkan bintang-bintangnya, ketika itulah aku mulai menghidupkan laptop lalu login dan mulai mengetik hal yang ingin ku sampaikan <=== (puisi terdengar lebay dan hambar banget :p)

Oke, kali ini singkat saja saya pengen membahas tentang kepintaran. 

Begitu banyak orang pintar di dunia ini, tapi..
Apa sih sebenarnya yang dimaksud dengan pintar itu? 


Hmm.. Mari kita berpikir sejenak, mengumpulkan semua informasi dari dalam pikiran kita dan menarik kesimpulan untuk menjawab pertanyaan ini. Dan.. Ya, saya tau, agan pasti akan menjawab:

1. pintar itu adalah ketika saya menjadi juara kelas
2. pintar itu adalah ketika saya mendapat IP 4.0 di perkuliahan 
3. pintar itu adalah ketika saya bisa menjawab semua soal-soal yang ada
4. pintar itu adalah ketika saya menjadi bos yang bisa menyuruh-nyuruh
5. pintar itu adalah ketika saya menjadi seorang ilmuwan dan membuat penemuan
6. dll

Cukup banyak orang yang telah mendefinisikan arti pintar itu menurut pendapatnya masing masing.  Saya rasa tidak salah dan semuanya benar. Saya akan memberi contoh nomor satu karena kelihatannya lebih umum yakni juara. Ketika anda menjadi juara kelas, anda akan dipanggil si pintar, si juara, atau apalah di kelas anda. Bahkan sebagian teman anda akan beranggapan anda akan memiliki masa depan yang cemerlang. Namun buat saya hal tersebut masih pencapaian yang kecil. Apakah orang yang tidak juara itu berarti tidak pintar, dan tidak memiliki masa depan yang cemerlang? jawaban saya belum tentu. Bagi saya menjadi juara, bos, ilmuwan, dan sebagainya itu tak lebih dari hanya sekedar passion belaka. Jadi apakah itu berarti passion itu tidak penting? sangat penting! Hidup tanpa passion justru sangat membosankan bahkan bisa menyebabkan anda memilih untuk bunuh diri.

Yang menjadi masalah adalah banyak orang yang lupa diri. Pernahkah agan liat orang pintar yang selalu juara, tapi memiliki masalah ketika mendekati wanita? Atau pernahkah anda melihat orang pintar yang mendapat IP 4 tetapi tidak mampu bermain alat musik? Mengapa bisa demikian, bukankah dia pintar? 

Kita bahas tentang menjadi pintar yang biasa dulu.

Jawabannya orang bisa berprestasi dikelas adalah karena dia memang berfokus dan menghabiskan waktunya untuk belajar menguasai semua mata pelajaran yang ditawarkan dikelas. Dia tidak mencurahkan pikiran dan waktunya untuk hal-hal lain. Sudah tentu orang yang seperti inilah yang akan menjadi juara karena dia sudah bekerja keras. Hasil yang didapat orang yang belajar dan bekerja keras akan berbeda dibanding orang yang tidak mau bekerja keras. Ketika Thomas Alfa Edison sang penemu bola lampu, ditanyai tentang bakat keberhasilannya dia menjawab bakat adalah 1% ide dan 99% kerja keras. Jadi tidak ada bakat pada keberhasilan atau kepintaran seseorang melainkan belajar serta kerja keras baik dia pintar maupun tidak pintar. Semua akan berubah jika dia punya ide dan mencurahkan segala pikiran dan tenaganya untuk mewujudkan ide itu.

Lalu bagaimana dengan pintar yang sesungguhnya.

Orang pintar yang sesungguhnya tidak akan pernah menganggap dirinya pintar, karena semakin banyak dia belajar maka semakin merasa bodohlah dia. Orang tersebut menyadari bahwa ilmu yang diperoleh itu masih sedikit sehingga dia terus belajar, belajar, dan belajar. Bila dia sudah menjadi juara dia sadar bahwa ada ketertinggalan dari dirinya karena selama ini dia hanya fokus pada satu hal. Karena itu orang pintar yang sesungguhnya dia akan selalu keluar dari zona nyaman (comfort zone) karena hobinya yang mencari tantangan dan terus belajar. Orang yang seperti ini juga dekat dengan Allah swt, karena setiap proses belajarnya pasti akan menemui kegagalan. Berdoa dan meminta kepada-Nya adalah kekuatan terbesarnya. Jika berbicara agak religius sedikit, Allah swt telah berfirman: "TIDAK AKU BERIKAN KEPADA KALIAN DARIPADA ILMU KECUALI HANYALAH SEDIKIT".

Lalu siapakah orang pintar yang sesungguhnya itu? Coba lihat dan amati orang-orang disekitar kita, jika ada orang yang mau berbagi ilmunya dengan yang lain, maka dapat dipastikan dia adalah orang jenis yang ke dua yang saya sebut dengan pintar sesungguhnya. Tidak perlu takut sebenarnya membagi ilmu dengan orang lain karena sebenarnya ilmu kita tidak akan berkurang melainkan bertambah, karena semakin paham ketika menyampaikan. Dan orang yang pintar dan mau berbagi ilmu akan dinaikkan derajatnya dan dihormati oleh orang lain. Itulah makna pintar yang sesungguhnya dalam hidup.

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungannya..
Tinggalkan jejak anda dengan berkomentar dibawah ini, atau dengan mengisi buku tamu. Trim's ^^

Copyright 2014 by Tignov Harli. Diberdayakan oleh Blogger.